Peta topografi
Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar
dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern.
Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung
untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari
dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik
elevasi pada peta topografi.
Sebuah peta topografi adalah representasi grafis
secara rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan.
Penulis lain mendefinisikan peta topografi dengan
membandingkan mereka dengan jenis lain dari peta, mereka dibedakan dari skala
kecil "peta sorografi" yang mencakup daerah besar, [2][3] "peta planimetric" yang
tidak menunjukkan elevasi, [4] dan "peta tematik" yang
terfokus pada topik tertentu [5]
Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari
jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk
tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain.
Karena peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini
merupakan jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta
kebanyakan.
Peta yang banyak digunakan dalam survey geologi adalah
peta topografi dimana peta tersebut mencantumkan garis-garis kontur sebuah
wilayah yang menggambarkan bentuk dan elevasi tanah daripada tanah. Peta
topografi memberikan informasi 3 dimensi sebuah wilayah pada permukan 2
dimensi. Detil pada peta proporsional terhadap skala peta, makin besar skala
sebuah peta, maka makin banyak detil yang dapat terlihat pada peta
tersebut.
Peta topografi menunjukan kontur tanah dengan
garis-garis kontur. Garis kontur adalah kurva yang menghubungkan titik-titik
dengan ketinggian yang sama. Dapat dicontohkan pada sebuah kurva kontur
dengan ketinggian 100m diatas permukaan laut, maka setiap titik yang dilewati
oleh kurva tersebut mempunyai ketinggian 100m di atas permukaan laut.
Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan
Nasional) menyediakan peta topografi (peta RBI, Rupa Bumi Indonesia) dengan
skala 1:25,000 , 1:50,000, 1:100,000 and 1:250,000 dalam bentuk
digital dan hard copy. Untuk survey geologi dan geofisika detil, biasanya
memerlukan peta dengan skala besar, misalnya skala 1:5,000 atau
bahkan skala 1:1,000, yang tidak disediakan oleh Bakosurtanal. Kami dapat
menolong anda untuk membuat pemetaan dengan skala besar dengan melakukan
pemetaan di lapangan.
Sejarah
Secara historis, perkembangan peta topografi
sebagian besar didorong oleh kebutuhan militer. Saat ini, operasi taktis dan
kegiatan tentara sedemikian kompleks sehingga sangat penting bagi semua
prajurit untuk dapat membaca dan menafsirkan peta, agar dapat bergerak cepat
dan efektif di medan perang. Pengenalan medan dapat memberikan perbedaan nyata
dalam medan pertempuran. Kemampuan membaca peta sangat di butuhkan jika ingin
memenangkan pertempuran. Tidak hanya dalam medan pertempuran, hal ini juga
berlaku untuk keperluan sipil seperti berburu, menempuh rimba, menyusur rawa,
hiking, mendaki gunung, bukit atau penggunaan lainnya
dimana ketepatan navigasi darat
diperlukan.
Definisi
Peta topografi adalah representasi grafis dari
bagian permukaan bumi yang ditarik ke skala, seperti yang terlihat dari atas.
Menggunakan warna, simbol, dan label untuk mewakili fitur yang ditemukan pada
permukaan bumi. Representasi yang ideal akan terwujud jika setiap fitur dari
daerah yang dipetakan dapat ditunjukkan dalam bentuk yang benar. Untuk dapat
dimengerti, peta harus diwakili dengan tanda konvensional dan simbol. Pada peta
skala 1:250.000, simbol yang ditentukan untuk membangun mencakup areal seluas
500 meter persegi di atas tanah, sebuah simbol jalan adalah setara dengan lebar
jalan sekitar 520 kaki di tanah, simbol untuk rel kereta api tunggal adalah
setara dengan rel kereta api sekitar 1.000 kaki pada tanah. Pemilihan fitur
yang akan ditampilkan, serta penggambaran legenda harus sesuai dengan pedoman
yang ditetapkan oleh Badan Pemetaan.
Tujuan
Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi
tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan
dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian
kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di
seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi
terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas
tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam
operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus
dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan
pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan
berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya.
Pengadaan
Kebanyakan unit militer yang berwenang memiliki
proyek pembuatan peta. Seperti Direktorat Topografi Angkatan Darat[6] di Indonesia. Kita dapat memesan
peta topografi dengan mengisi formulir untuk setiap satu lembar petanya. Misi
Direktorat Topografi adalah untuk menyediakan pemetaan, charting, dan semua
dukungan geodesi untuk angkatan bersenjata dan semua operasi keamanan nasional
lainnya. Selain peta topografi, DiTopAD juga memproduksi produk lain seperti
peta tematik, peta tiga dimensi, peta foto, mozaik foto udara dan peta
yuridiksi. Semua peta topografi harus dianggap sebagai
dokumen yang memerlukan penanganan khusus. Jika peta jatuh ke tangan yang tidak
sah, dapat membahayakan.
“Peta tidak
boleh jatuh ke tangan yang tidak sah.”
Peta yang dicetak di atas kertas memerlukan
perlindungan dari air, lumpur, dan robek. Bila memungkinkan, peta harus
diletakkan dalam tempat yang tahan air, atau di beberapa tempat terlindungi
yang mudah digapai. Agar peta mampu bertahan lama, perawatan wajib dilakukan.
Jika kita harus menandai peta, sebaiknya menggunakan pensil. Sehingga tanda dan
garis yang kita buat dapat terhapus dengan mudah tanpa merusak, atau
meninggalkan noda dan tanda yang dapat menyebabkan kebingungan di kemudian
hari. Jika margin tepi peta harus dipotong untuk alasan apapun, maka kita wajib
untuk mencatat informasi marginal yang mungkin diperlukan kemudian, seperti
data grid dan deklinasi magnetis. Perhatian khusus harus diambil pada peta yang
digunakan dalam misi taktis, terutama dalam unit kecil, misi mungkin tergantung
pada peta itu. Semua anggota dari unit tersebut harus akrab dengan lokasi peta
di setiap saat.
Kategori
Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala
dan jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu skala
kecil, menengah dan besar.
- Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan lebih kecil digunakan untuk perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta skala kecil standar memiliki skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi area yang sangat besar dengan mengorbankan detail.
- Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari 1:1.000.000 tetapi lebih kecil dari 1:75.000 digunakan untuk perencanaan operasional. Peta ini mengandung detail dengan jumlah sedang. Peta skala menengah standar memiliki skala 1:250.000. Ada juga peta dengan skala 1:100.000.
- Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih besar digunakan untuk perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang sering ditemukan dan digunakan pihak militer. Peta skala besar standar 1:50.000, namun banyak daerah telah dipetakan dengan skala 1:25.000.
Peta pilihan untuk navigator adalah peta
topografi skala 1:50.000. Ketika beroperasi di tempat-tempat asing, kita
mungkin menemukan bahwa produk-produk peta belum diproduksi untuk mencakup
daerah tertentu pada lokasi operasi kita, atau mungkin tidak tersedia untuk
unit kita ketika kita membutuhkannya. Oleh karena itu, kita harus siap untuk
menggunakan peta yang diproduksi oleh pemerintah asing yang mungkin tidak
memenuhi standar untuk akurasi yang ditetapkan. Peta-peta ini sering
menggunakan simbol-simbol yang mirip dengan yang ditemukan pada peta produksi
negara kita tetapi memiliki makna sangat berbeda. Standar akurasi peta
topografi adalah derajat yang sesuai dengan posisi horizontal dan vertikal yang
mewakili nilai-nilai di peta dengan suatu standar yang ditetapkan. Standar ini
ditentukan direktorat terkait berdasarkan kebutuhan pengguna.
0 komentar:
Posting Komentar