KATA
PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wrb.Puji dan Syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan laporan Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah dengan tema
Komposting.
Kami juga menyampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Tanpa
bantuan mereka, maka makalah ini tidak dapat dirampungkan. Laporan ini
disampaikan untuk memenuhi tugas Penyehatan Tanah dan Penganggulangan sampah.
Kami berharap laporan ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian. Kami
menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami
meminta maaf bila ada kesalahan dalam kata-kata maupun penulisan.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Daftar
Isi
Kata
Pengantar................................................................................................
i
Daftar
Isi............................................................................................................
ii
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
belakang...................................................................................... 1
B.
Tujuan Pembuatan Kompos.............................................................. 2
1. Tujuan
Umum................................................................................. 2
2. Tujuan
Khusus.............................................................................. 2
C. Manfaat
Kompos.................................................................................. 2
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
A. Landasan
Teori.................................................................................... 3
BAB
III
Prosedur
Kerja
A. Alat dan bahan..................................................................................... 5
B. Cara
Pembuatan.................................................................................. 5
BAB
IV
Penutup
A. Hasil....................................................................................................... 7
BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
belakang
Kompos
merupakan hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik yang dapat
dipercepat oleh populasi berbagai macam mikroorganisme dalam kondisi lingkungan
yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Wikipedia.org). Kompos
memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil.Kompos
juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
B.
Tujuan Pembuatan Kompos
1. Tujuan
Umum
Pupuk organik dapat membantu pertumbuhan
tanaman pertanian sehingga dapat meningkatan produksi pertanian baik dari segi
kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan
kualitas lahan walaupun digunakan secara terus- menerus.
2. Tujuan
Khusus
Pupuk organik terdiri dari bahan organik
seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen,pupuk cair, dan limbah
ternak. Karena berasal dari makluk hidup, pupuk ini memiliki unsur hara yang
baik untuk tanah dan bebas dari bahan kimia berbahaya sehingga makanan yang
berasal dari hasil pertanian dapat dikonsumsi tanpa efek samping. Jadi selain
pupuk ini ramah lingkungan pupuk ini juga relatif murah untuk dijangkau oleh
petani – petani bahkan bisa dibuat sendiri.
C. Manfaat
Kompos
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan
tanaman. Rachman Sutanto (2002) mengemukakan bahwa dengan pupuk organik sifat
fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik. Kompos akan mengembalikan
kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan
menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi
kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman
tanpa kompos.
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
A. Landasan
Teori
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari
mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Kompos adalah sisa bahan
organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah
mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Seresah, daun-daunan, pangkasan
rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Dalam pembuatan kompos
membutuhkan sarter untuk mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran
manusia dapat dijadikan starter. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal
dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga
menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah,
dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan.
Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras,
batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan, antara lain adalah kayu-kayu
yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.
B. Prinsip Pembuatan kompos
o Menjaga
kelembaban karena berperanan penting dalam proses pembuatan kompos dan mutu kompos.
Kelembaban optimum adalah 50 – 60 %.Rendahnya kelembaban udara menurunkan
proses penguraian , bila terlalu tinggi menghambat aliran udara.
o Pembalikan
diperlukan agar kompos tidak kekurangan udara dan mempercepat proses
penguraian.Proses penguraian akan berjalan lambat jika kompos kekurangan udara.
o Peneduhan
Agar proses penguraian bahan organik berlangsung sempurna usahakan tempat
pembuatan kompos terlindung dari hujan dan sinar matahari secara
langsung.Karenanya tempat kompos perlu dibuatkan pelindung.
BAB
III
Prosedur
Kerja
A. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pembuatan
pupuk organik cair dengan menggunakan metode proses anaerob atau secara
fermentasi tanpa bantuan cahaya matahari. Berikut cara pengaplikasian pupuk
organik cair :
1.
Bahan-bahan
a.
Sampah organic basah, rajang
dan padatkan ½ Karung ukuran 8 kg (masing-masing ember 2 kg).
b.
Cairan molase 2 l.
c.
Air bekas cucian beras
(cucian pertama) 3600 ml.
d.
Air kelapa yang sudah tua 4
buah.
e.
Air bersih (bebas kapotit) 4000
ml.
2.
Peralatan
1.
4 Ember uk.5 liter yang
bertutup
2.
Karung beras
3.
Tongkat kayu (Pengaduk)
4.
Sarung tangan
(Karet/plastic)
5.
Masker
6.
Tali raffia
7.
Beban ( batu )
3.
Cara Pembuatan/pengaplikasian :
Langkah
berikutnya adalah membuat perbandingan terhadap kompos dengan membedakan massa
zat cair (yang akan di jadikan kompos) untuk mengetahui mana yang lebih efektif
dan lebih cepat pembentukannya.
1) Sediakan
4 ember uk. 5 liter.
2) Masukan
sampah kedalam karung beras dan tekan sampai padat.
3) Ikat
karung dengan raffia
4) Isi
ember pertama dengan 600 ml air beras, ember kedua dengan 1200 ml air beras,
ember ketiga dengan 1800 ml air beras, sedangkan ember keempat diisi dengan air
sumur biasa tanpa kaporit ( merupakan indikator pembanding ).
5) Kemudian
isi masing ember dengan 1 buah air kelapa, 500 ml cairan molase, 1 L air biasa.
6) Masukkan
potongan sayur-sayuran sebanyak 2 kg dalam karung tadi ke dalam masing-masing
ember yang telah diisi oleh air tersebut.
7) Letakkan
beban (batu) di atas masing-masing
karung agar tidak timbul ke atas.
8) Proses
fermentasi 7-10 hari, pemeriksaan di lakukan secara berkala untuk memastikan
perkembangan dari proses pembuatan kompos tersebut.
9) Setelah
fermentasi selesai, angkat masing-masing sampah potongan sayur dan liat
hasilnya.
10) Potongan sayur-sayuran tadi dapat digunakan
sebagai sarter pada pembuatan kompos lain, sedangkan air hasil fermentasi dapat
digunakan sebagai kompos cair.
11) Amati ember keberapa yang paling cepat
prosesnya sehingga membentuk kompos lebih cepat sehingga lebih efektif untuk
kita gunakan demi menghemat waktu.
BAB IV
Penutup
A. Hasil
1.
Proses
fermentasi berhasil, pada setiap masing – masing ember terdapat bercak – bercak
putih dipermukaan cairannya;
2.
Cairan
yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan dengan bau/aroma menyengat;
3.
Pada
ember ke-1 dengan aplikasi air beras sebanyak 600 ml, proses terbentuknya
kompos lebih cepat. Karena komposisi air beras dan cairan molase sedikit dan
komposisi sampah banyak sehingga bakteri yang bersifat membusukkan bekerja
lebih cepat pada air;
4.
Warna
kompos cair pada ember ke-1 lebih kuning dari pada ember lain;
5.
Karung
yang berisi sayuran telah membusuk dan dapat digunakan menjadi sarter pada
pembuatan kompos lain.
B. Penggunaan pupuk organik cair
Pupuk organic cair (POC) bisa langsung
digunakan dengan disiramkan ke tanah (sebagai pupuk akar) atau disemprotkan ke
daun tanaman (sebagai pupuk daun).
1. Digunakan sebagai
pupuk daun
o Penyemprotan
ketika sudah terbit matahari
o Dosis
100 : 1 atau 500 liter air dicampur dengan 5 ml POC, Penyemprotan pada musim
hujan 1 kali/minggu, & pada musim kemarau 3 hari sekali.
2. Digunakan sebagai
Pupuk Akar
o Dosis
500 : 1 atau 5 liter air bisa dicampur dengan 10 ml pupuk cair.
o Pada
musim kemarau pemupukan dilakukan 3 kali dalam seminggu, dan saat musim hujan 1
kali/minggu.
.
0 komentar:
Posting Komentar