Makalah Penyehatan
Tanah & Pengelolaan Sampah
Pembuatan Kompos Cair
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok 4
Zainuddin
Risky Maulana
Laila Safitri
Nanda Saputri
Safrina
Muhibbudin
Dewi Puspita
Sari
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK
KESEHATAN ACEH
TAHUN
AJARAN 2012 / 2013
KATA
PENGANTAR
AssalamualaikumWr.
Wrb.Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan
Sampah dengan tema Komposting.
Kami juga menyampaikan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah ini. Tanpa bantuan mereka, maka makalah ini tidak dapat dirampungkan.
Makalah ini disampaikan untuk memenuhi tugas Penyehatan Tanah dan
Penganggulangan sampah. Kami berharap Makalah ini dapat berguna bagi
teman-teman sekalian. Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam kata-kata
maupun penulisan.
WassalamualaikumWr.
Wb
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................................. 2
Daftar Isi................................................................................................................................................ 3
BAB I
1.1 Latar
belakang....................................................................................... 4
1.2 Tujuan Pembuatan Kompos............................................................. 4
1.2.1 Tujuan Umum........................................................................ 4
1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................... 4
1.3 Manfaat
Kompos................................................................................... 4
BAB II
2.1 Landasan
Teori...................................................................................... 6
2.2 Prinsip Pembuatan kompos............................................................. 6
BAB III
Prosedur
Kerja.............................................................................................. 7
3.1 Pembuatan Pupuk Organik Cair..................................................... 7
3.1.1 Bahan-bahan......................................................................... 7
3.1.2 Peralatan................................................................................. 7
3.1.3
Cara
Pembuatan................................................................... 7
3.2 Pengaplikasian Pupuk Organik
Cair.............................................. 9
BAB IV
4.1 Kesimpulan............................................................................................. 10
BAB I
1.1
Latar
belakang
Kompos
merupakan hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik yang dapat
dipercepat oleh populasi berbagai macam mikroorganisme dalam kondisi lingkungan
yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Wikipedia.org). Kompos
memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil.Kompos
juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.
1.2
Tujuan
Pembuatan Kompos
1.2.1 Tujuan Umum
Pupuk organik dapat membantu pertumbuhan tanaman pertanian
sehingga dapat meningkatan produksi pertanian baik dari segi kualitas maupun
kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan
walaupun digunakan secara terus- menerus.
1.2.2 Tujuan Khusus
Pupuk organik terdiri dari bahan organik seperti kompos,
pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen,pupuk cair, dan limbah ternak. Karena
berasal dari makluk hidup, pupuk ini memiliki unsur hara yang baik untuk tanah
dan bebas dari bahan kimia berbahaya sehingga makanan yang berasal dari hasil
pertanian dapat dikonsumsi tanpa efek samping. Jadi selain pupuk ini ramah
lingkungan pupuk ini juga relatif murah untuk dijangkau oleh petani – petani
bahkan bisa dibuat sendiri.
1.3
Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Rachman
Sutanto (2002) mengemukakan bahwa dengan pupuk organik sifat fisik, kimia dan
biologi tanah menjadi lebih baik. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah.
Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah
masam akan menjadi
lebih
netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya
lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.
BAB II
2.1
Landasan Teori
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup
atau bahan organik dapat dikomposkan. Kompos adalah sisa bahan organik yang
berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses
dekomposisi atau fermentasi. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting,
dan sisa kayu dapat dikomposkan. Dalam pembuatan kompos membutuhkan sarter
untuk mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran
manusia dapat dijadikan starter. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal
dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga
menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah,
dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan.
Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras,
batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan, antara lain adalah kayu-kayu
yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.
2.2 Prinsip Pembuatan kompos
o
Menjaga kelembaban karena
berperanan penting dalam proses pembuatan kompos dan mutukompos.Kelembaban
optimum adalah 50 – 60 %.Rendahnya kelembaban udara menurunkan proses
penguraian , bila terlalu tinggi menghambat aliran udara.
o
Pembalikan diperlukan agar
kompos tidak kekurangan udara dan mempercepat proses penguraian.Proses
penguraian akan berjalan lambat jika kompos kekurangan udara.
o
Peneduhan Agar proses
penguraian bahan organik berlangsung sempurna usahakan tempat pembuatan kompos
terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung.Karenanya tempat kompos
perlu dibuatkan pelindung.
BAB III
Prosedur Kerja
3.1
Pembuata Pupuk Organik Cair
3.1.1
Bahan-bahan
o
Sampah organic basah,
rajang dan padatkan ½ Karung ukuran 8 kg (masing-masing ember 2 kg).
o
Cairan molase 2 l.
o
Air bekas cucian beras
(cucian pertama) 3 l.
o
Air kelapa yang sudah tua 4
l.
o
Air bersih (bebas kapotit)
4 l.
3.1.2
Peralatan
o
4 Ember uk.5 liter yang
bertutup
o
Karung beras
o
Gayung 1 bh
o
Tongkat kayu (Pengaduk)
o
Sarung tangan
(Karet/plastic)
o
Masker kain
o
Tali raffia
o
Bebas
3.1.3
Cara Pembuatan :
Langkah berikutnya adalah membuat perbandingan terhadap
kompos dengan membedakan massa zat cair (yang akan di jadikan kompos) untuk
mengetahui mana yang lebih efektif lebih
cepat pembentukannya.
1) Sediakan 4 ember uk.
5 liter.
2) Masukan sampah kedalam karung beras dan tekan sampai padat.
3) Ikat karung dengan raffia
4) Isi ember pertama dengan 500ml air beras, ember kedua dengan
1l air beras, ember ketiga dengan 1.5l air beras, sedangkan ember keempat diisi
dengan air sumur biasa tanpa kaporit ( merupakan indikator pembanding ).
5) Kemudian isi masing ember dengan 1 buah air kelapa, 500ml
cairan molase, 1l air biasa.
6) Masukkan potongan sayur-sayuran sebanyak 2 kg dalam karung
tadi ke dalam masing-masing ember yang telah diisi oleh air tersebut.
7) Letakkan beban di atas masing-masing karung agar tidak timbul ke atas.
8) Proses fermentasi 7-10 hari, pemeriksaan di lakukan secara
berkala untuk memastikan perkembangan dari proses pembuatan kompos tersebut.
9) Setelah fermentasi selesai, angkat masing-masing sampah
potongan sayur dan liat hasilnya.
10)Potongan sayur-sayuran tadi dapat digunakan sebagai sarter
pada pembuatan kompos lain, sedangkan air hasil fermentasi dapat digunakan
sebagai kompos cair.
11)Amati ember keberapa yang paling cepat prosesnya sehingga
membentuk kompos lebih cepat sehingga lebih efektif untuk kita gunakan demi
menghemat waktu.
Catatan
: Fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya
bercak-bercak
putih pada permukaan cairan. Cairan yang
dihasilkan
dari proses ini akan berwarna kuning kecoklatan
dengan
bau/aroma yang menyengat.
3.2
Pengaplikasian Pupuk Organik Cair
Pupuk
organic cair (POC) bisa langsung digunakan dengan disiramkan ke tanah (sebagai
pupuk akar) atau disemprotkan ke daun tanaman (sebagai pupuk daun).
1.
Digunakan sebagai pupuk daun
o
Penyemprotan ktika sudah
terbit matahari
o
Dosis 100 : 1 atau 500
liter air dicampur dengan 5 ml POC, Penyemprotan pada musim hujan 1 kali/minggu,
& pada musim kemarau 3 hari sekali.
2.
Digunakan sebagai Pupuk Akar
o
Dosis 500 : 1 atau 5 liter
air bisa dicampur dengan 10 ml pupuk cair.
o
Pada musim kemarau
pemupukan dilakukan 3 kali dalam seminggu, dan saat musim hujan 1 kali/minggu.
Catatan
: Pupuk ini bisa diaplikasikan ke berbagai jenis
tanaman
sayuran, tanaman buah, tanaman hias dll.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Tanaman tidak dapat menyerap zat hara dari bahan organik yang
masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Oleh karena itu, untuk menetrasikan
zat hara tersebut agar dapat lebih mudah untuk diserap tanaman kita membuat
pupuk dari bahan-bahan organik mentah yang diolah kembali menjadi kompos.
Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa
diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari
tanah, oleh karena itu harus
dikembalikan
menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi. Melihat besarnya sampah organik yang
dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah
organik
menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat
(Rohendi, 2005). Pengunaan kompos sangat membantu dalam pertumbuhan tanaman,
agar menjadi subur dan kuat.
0 komentar:
Posting Komentar