VERMIKOMPOS
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 3
RITA
ALKHIRA
ALFATIN FAJAR NUGGROHO
PUTRI AMANDA MAQFIRAH IMRAN
ARMIADI
NURUL AINAL
MAULIDAN
SUCI DARA ATIKA
JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES ACEH
TAHUN
AJARAN 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH
SWT, karena berkat dan rahmad serta karunia-NYA kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Salawat
serta salam turut disanjungkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membuka
jalan terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Disadari sepenuhnya penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun.
Demikian makalah ini diperbuat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal’alamin.
Banda Aceh, 13 April 2013
Penulis
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................
i
DAFTAR ISI.........................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................
1
1.1
Latar belakang........................................................
1
1.2
Tujuan......................................................................
2
1.3
Manfaat....................................................................
2
BAB II LANDASAN TEORI …………………….. 3
BAB III PROSEDUR..................................................
4
3.1 Alat.............................................................................
4
3.2 Bahan.......................................................................
4
3.3 Cara Pembuatan.....................................................
4
3.4 Hasil..........................................................................
5
BAB IV PENUTUP.....................................................
6
4.1 Kesimpulan..............................................................
6
4.2 Saran.........................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam bidang pertanian, petani
sering menggunakan pupuk pada waktu akan memulai kegiatan tanam bahkan pasca panen
tanam. Pupuk adalah zat yang baik
sintetis ( anorganik/buatan ) maupun organik yang ditambahkan ke tanah untuk
meningkatkan pasokan nutrisi penting untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Sejalan dengan meningkatnya populasi penduduk maka permintaan akan pangan juga
meningkat. Inilah yang menjadi alasan mengapa petani lebih memilih menggunakan
pupuk berbagai jenis untuk tanaman mereka dan lebih 70 % di antaranya
menggunakan pupuk sintesis atau pupuk buatan hasil pabrik.
Meskipun dapat mendorong
pertumbuhan tanaman, pupuk sintesis memiliki dampak negatif yang ditimbulkan,
di antaranya :
-
Penggunaan pupuk
sintesis yang terlalu banyak pada tanah dapat menurunkan kesuburan tanah karena
meningkatnya kadar asam dalam tanah.
-
Penggunaan yang terlalu
banyak dapat menyebabkan eutrofikasi. Pupuk
sintesis mengandung zat nitrat dan fosfat yang beracun untuk kehidupan aquatik.
-
Penggunaan pupuk
sintesis dalam jangka panjang dapat menyebabkan kadar bahan organik tanah
menurun, struktur tanah rusak, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
-
Zat yang terkandung
dalam sayuran, padi, akan bercampur dengan bahan kimia dari pupuk sintesis yang
membahayakan tubuh.
Fakta
– fakta ini menghawatirkan dan perlu diambil langkah serius untuk menghindari
akibat yang lebih parah. Salah satunya dengan pemakaian pupuk organik.
1.2 Tujuan
Ø Tujuan
Umum
Pupuk organik dapat membantu
pertumbuhan tanaman pertanian sehingga dapat meningkatan produksi pertanian
baik dari segi kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan
meningkatkan kualitas lahan walaupun digunakan secara terus- menerus.
Ø Tujuan
Khusus
Pupuk organik terdiri dari bahan
organik seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen, dan limbah
ternak. Karena berasal dari makluk hidup, pupuk ini memiliki unsur hara yang
baik untuk tanah dan bebas dari bahan kimia berbahaya sehingga makanan yang
berasal dari hasil pertanian dapat dikonsumsi tanpa efek samping. Jadi selain
pupuk ini ramah lingkungan pupuk ini juga relatif murah untuk dijangkau oleh
petani – petani bahkan bisa dibuat sendiri.
1.3 Manfaat
Pupuk organik sangat bermanfaat
bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi
pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.
Penggunaan pupuk organik dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan
produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Selain itu, peranan
pupuk ini cukup besar untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah
serta lingkungan.
Sumber bahan organik yang sangat
beraneka ragam tersedia oleh alam sehingga mudah dibuat dan tentu saja pupuk
ini dapat diperoleh dengan harga yang murah.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pupuk organik yang akan kita bahas
di sini adalah kompos. Kompos adalah sisa bahan organik yang berasal dari
tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau
fermentasi. Jenis bahan yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami,
sampah daun, sekam padi, gulma, sayuran serta sisa – sisa makanan. Dalam
pembuatan kompos membutuhkan sarter untuk mengalami proses dekomposisi atau
fermentasi. Salah satu sarter yang bisa digunakan adalah cacing dan kompos ini biasa
dikenal dengan istilah Vermikompos.
Vermikompos adalah kompos yang
diperoleh dari hasil perombakan bahan – bahan organik yang dilakukan oleh
cacing tanah. Vermikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah ( casting )
dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Oleh karena itu,
vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan memiliki
keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain.
Kandungan yang terdapat pada
vermikompos adalah humus, hormon pertumbuhan tanaman, dan mikroba tanah.
Vermikompos yang berkualitas baik ditandai dengan warna hitam kecoklatan hingga
hitam, tidak berbau, bertekstur remah dan matang.
Berikut adalah beberapa keunggulan
dari vermikompos :
-
Vermikompos memiliki
kemampuan menahan air sebesar 40 – 60 % sehingga mampu mempertahankan
kelembapan.
-
Memperbaiki struktur
tanah dan menetralkan pH tanah.
-
Vermikompos mengandung
berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn,
Al, Na, Cu, Zn, Bo, dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan.
-
Meningkatkan kesuburan
tanah
-
Membantu proses
penghancuran limbah organik.
BAB III
PROSEDUR
3.1 Alat
·
Pemotong seperti pisau,
parang
·
Terpal / karung beras
·
Pengaduk / kayu
·
Wadah
3.2 Bahan
·
Cacing tanah
·
Sayuran / sisa makanan
·
Kotoran hewan ternak
3.3 Cara
Pembuatan
Pembuatan
vermikompos dibagi melalui 3 tahap :
a. Tahap
Pengumpulan Bahan
Kumpulkan sampah – sampah organik,
misalnya sayuran dan sampah dedaunan. Di pedesaan yang memiliki tempat
pemeliharaan hewan ternak dapat pula menggunakan kotoran ternak sebagai sumber
N.
b. Tahap
Fermentasi Subtrat
-
Cacah atau potong –
potong sampah dedaunan menjadi bagian yang lebih kecil agar bahan menjadi lebih
homogen dan pengomposan akan relatif lebih cepat.
-
Susun atau tumpuk
secara bergantian antara sampah dedaunan dan kotoran ternak.
-
Tutup dengan terpal /
karung beras untuk menahan air.
-
Aduk 3 hari sekali
hingga 2 minggu.
-
Kompos dasar telah jadi
setelah kira – kira 2 minggu dan siapa digunakan sebagai media cacing.
c. Tahap
Komposting
-
Kompos yang sudah jadi
dimasukkan ke dalam wadah yang telah disediakan.
-
Masukkan cacing ke
dalam wadah tersebut.
-
Biarkan selama kira –
kira 2 minggu.
-
Vermikompos siap
digunakan.
3.4 Hasil
Setelah melalui tiga tahap
pembuatan vermikompos selama 4 minggu maka vermikompos jadi dan siap digunakan.
Contoh takarannya penggunaannya adalah sebagai berikut :
-
Untuk tanaman dalam pot
1 kg vermikompos dapat dicampur dengan 3 kg tanah.
-
6 – 10 kg vermikompos
untuk setiap 10 m2luas lahan atau 6 – 10 ton / ha lahan sawah.
BAB IV
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Dengan bahan – bahan yang tersedia
oleh alam, tempat seadanya, peralatan sederhana dan biaya yang murah dapat
diciptakan pupuk organik yang sangat berguna bagi semua orang umumnya dan bagi
petani khususnya. Selain sebagai nutrisi pertumbuhan tanaman, pupuk organik ini
aman digunakan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang tentu saja
hasil pertanian yang akan dikonsumsi aman dan tidak memberi dampak buruk bagi
tubuh manusia serta petani tidak direpotkan oleh kenaikan harga atau kelangkaan
pupuk sintesis.
Ø Saran
Dengan berbagai macam kelebihan
dari pupuk organik ini, diharapkan para petani bisa beralih menggunakan pupuk
organik dari pada pupuk sintesis yang mengandung bahan kimia berbahaya yang
nantinya akan memberi dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Diperlukan
panyuluhan tentang pupuk organik agar petani mendapatkan pengetahuan tentang
pupuk organik ini sendiri sehingga petani bisa percaya dan merubah pola
pikirnya untuk beralih dan mengguanakan pupuk organik ini.
0 komentar:
Posting Komentar